Sabtu, 11 Mei 2013

Apresiasi Puisi Sapardi Djoko Damono


HUJAN BULAN JUNI

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu


tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.

Pada awal mengetahui dan membaca puisi ini saya sempat bingung, dari judulnya saja hujan bulan juni padahal sepengetahuan saya bulan juni merupakan musim kemarau yang berarti jarang sekali turun hujan pada bulan tersebut. Dalam puisi ini di gambarkan kalau hujan pada bulan juni begitu indah dan damai, kata hujan seperti dekat sekali dengan kita apalagi pada puisi hujan bulan juni ini tidak hanya penggambaran hujan pada umumnya yaitu air yang turun dari langit, tetapi ada sifat tabah, bijak, dan arif yang seharusnya ada pada diri manusia. Andai ketiga sifat pada puisi ini ada dalam diri kita pasti akan terasa indah hidup kita, tetapi sifat tersebut jarang dimiliki setiap manusia seperti hujan pada bulan Juni yang pasti jarang sekali turun ke bumi. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Moh. Fajri