Kamis, 03 Oktober 2013

Penggalan Cerpan "April Itu"


Sinar mentari di pagi hari seakan selalu terasa meski siang datang dengan sejuta harapan. Dedaunan yang mengering seakan kembali mekar seperti pada musim hujan. Malam itu aku tahu kamu kedinginan, suasana malam di tempat wisata ini tidak bisa di pungkiri kalau memang benar-benar menusuk tulang. Kamu terlihat sedikit pucat saat bertemu dengan aku, dengan sengaja aku tawarkan jaket tebalku untuk membalut tubuhmu.
Dengan alasan tidak enak sama yang lain, kamu menolak halus tawaranku dengan dalih kamu tidak apa-apa, meskipun aku tahu kamu bohong. Subuh segera menjelang dengan dingin yang belum juga berganti, saat itu aku sedikit terkejut antara senang dan khawatir saat seseorang memberi tahuku kalau kamu di tenda mencari aku. Secepat kilat aku langsung menemuimu yang sendirian di tenda dengan keadaan yang pucat. Segera aku mencari obat yang kamu perlukan, aku temani kamu sampai kamu baikan. Aku mencoba menghiburmu supaya kamu sedikit lupa dengan sakit yang sedang kamu rasa. Kamu mulai bercerita banyak hal yang belum aku ketahui tentang kamu, kita semakin dekat di suasana yang tepat. Saat itu mungkin salah satu moment yang paling indah selama aku kenal kamu. Suasana itu berubah ketika teman-teman mulai balik ke tenda, akupun mengajak kamu sholat subuh barjamaah ketika melihat kamu mulai sedikit baikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Moh. Fajri