Sinar mentari di pagi hari seakan
selalu terasa meski siang datang dengan sejuta harapan. Dedaunan yang mengering seakan kembali mekar
seperti pada musim hujan. Malam itu aku tahu kamu kedinginan, suasana malam di
tempat wisata ini tidak bisa di pungkiri kalau memang benar-benar menusuk
tulang. Kamu terlihat sedikit pucat saat bertemu dengan aku, dengan sengaja aku
tawarkan jaket tebalku untuk membalut tubuhmu.
Dengan alasan tidak enak sama yang lain, kamu
menolak halus tawaranku dengan dalih kamu tidak apa-apa, meskipun aku tahu kamu
bohong. Subuh segera menjelang dengan dingin yang belum juga berganti, saat itu
aku sedikit terkejut antara senang dan khawatir saat seseorang memberi tahuku
kalau kamu di tenda mencari aku. Secepat kilat aku langsung menemuimu yang sendirian
di tenda dengan keadaan yang pucat. Segera aku mencari obat yang kamu perlukan,
aku temani kamu sampai kamu baikan. Aku mencoba menghiburmu supaya kamu sedikit
lupa dengan sakit yang sedang kamu rasa. Kamu mulai bercerita banyak hal yang
belum aku ketahui tentang kamu, kita semakin dekat di suasana yang tepat. Saat
itu mungkin salah satu moment yang paling indah selama aku kenal kamu. Suasana
itu berubah ketika teman-teman mulai balik ke tenda, akupun mengajak kamu
sholat subuh barjamaah ketika melihat kamu mulai sedikit baikan.Kamis, 03 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar