Minggu, 07 Juli 2013

Bahasa dan Berbahasa


           1.      Hakikat Bahasa
Para pakar linguistik deskriptif biasanya mendefinisikan bahasa sebagai “satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer” yang kemudian lazim ditambah dengan “yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri” (Chaer, 2009:30). Hakikat bahasa menurut Kridalaksana (dalam Chaer, 1994: 33) adalah bahasa itu sebuah sistem, bahasa itu bersifat bunyi, bahasa itu lambang, bahasa itu konvensional, bahasa itu bersifat arbirter, bahasa itu bermakna, bersifat unik, bahasa itu bersifat unik, bahasa itu produktif, bahasa itu bervariasi, bahasa itu dinamis, bahasa merupakan identitas penuturnya, dan bahasa adalah alat interaksi sosial.
Dari paparan beberapa pakar di atas, dapat kami simpulkan bahwa hakikat bahasa adalah sebuah bunyi ujaran yang berupa lambang atau simbol, bersistem yang bersifat arbirter, produktif, unik, dan universal yang digunakan sebagai alat komunikasi manusia untuk berinteraksi dengan sesama.
            2.      Definisi Bahasa
Definisi bahasa (dalam Soenjono Dardjowidjojo, 2013: 16) adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota  suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada definisi ini merujuk pada adanya elemen-elemen beserta hubungan satu sama lainnya yang akhirnya membentuk suatu konstituen yang sifatnya hierarkis.
            3.      Asal-Usul Bahasa
F. B Condillac dalam Chaer 2009:31 berpendapat bahwa bahasa itu berasal dari teriakan-teriakan dan gerak-gerik badan yang bersifat naluri yang dibangkitkan oleh perasaan atau emosi yang kuat. Kemudian teriakan-teriakan ini berubah menjadi bunyi-bunyi yang bermakna. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa itu timbul akibat tiruan bunyi-bunyi yang didengar oleh manusia dan lingkungannya. Kemudian dimaknai oleh seseorang, dipengaruhi oleh dorongan hati yang kuat seseorang untuk melakukan interaksi (komunikasi). Karena setiap manusia pasti memiliki keinginan-keinginan yang ingin diwujudkan serta diutarakan. Terlihat jelas bahwa di sini manusialah yang berperan dalam mengemukakan sebuah bahasa tersebut. dan akal manusia juga yang membuatnya sempurna.
            4.      Fungsi-Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat interaksi sosial (komunikasi), dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan (chaer, 2009: 33). Komunikasi ini dapat berupa lisan maupun tulisan. Komunikasi dengan bahasa ini, dapat kita jumpai melalui aktivitas manusia yang mendasar, yaitu dengan berbicara dan mendengarkan. Dua kegiatan inilah yang sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan.
            5.      Struktur Bahasa
Dalam linguistik generatif transformatif dapat dilihat beberapa tentang struktur bahasa yaitu:
a.      Tata Bahasa
Tata bahasa ini sama dengan sebuah “pengetahuan” seseorang akan bahasanya, yang lazim disebut dengan “kompetensi”. Kemudian kompetensi ini akan dimanfaatkan dalam pelaksanaan bahasa (performansi).
b.      Struktur dalam dan Struktur Luar
Struktur dalam adalah struktur kalimat itu secara abstrak yang berada di dalam otak penutur sebelum kalimat diucapkan oleh penutur. struktur luar adalah struktur kalimat itu ketika diucapkan oleh seseorang yang dapat kita dengar dan kita cerna dengan berbagai macam makna.
c.       Komponen Tata Bahasa
1.       Komponen Sintaksis, untuk menentukan  hubungan antara pola-pola bunyi bahasa dengan makna-maknanya dengan cara mengatur urutan kata-kata yang membentuk frase atau kalimat sesuai dengan makna yang diinginkan penuturnya.
2.          Komponen Semantik, untuk mengetahui dari makna yang terkandung. Dengan kata lain setiap bahasa yang diujarkan dapat diketahui maknanya oleh pemakai bahasa.
3.   Komponen Fonologi, yaitu sistem bunyi suatu bahasa. Tugasnya mengubah struktur-luar sintaksis menjadi representasi fonetik yaitu bunyi-bunyi bahasa yang kita dengar dan diucapkan oleh seorang penutur.
            6.      Proses Berbahasa
Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, sedangkan berbahasa sendiri adalah proses menyampaikan informasi dalam berkomunikasi itu. Proses berbahasa adalah proses mental yang terjadi pada waktu kita berbicara ataupun proses mental yang menjadi dasar pada waktu kita mendengar, mengerti, dan mengingat dapat diterangkan dengan suatu sistem kognitif yang ada pada manusia. Proses rancangan berbahasa produktif  dapat dibagi menjadi tiga tahapan yakni:
(1)  encode semantic, yaitu proses penyusunan ide, gagasan, atau konsep.
            (2) encode gramatikal, yaitu penyusunan konsep atau ide dalam bentuk satuan gramatikal.
           (3) encode fonologi, yaitu penyusunan bunyi dari kode tersebut yang kemudian dilontarkan kepada lawan bicara dengan pemahaman.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Moh. Fajri