Teknik pengumpulan data pada penelitian sastra lisan memerlukan teori yang kuat dan
baik, sebab hanya berdasarkan teori yang tepat guna penelitian yang faktual
dapat menjawab pertanyaan yang ingin diajukan pada bahan-bahan yang dikumpulkan. Teknik pengumpulan sastra lisan berbeda
teknik penulisan sastra tulis. Pengumpulan dan informasi sastra lisan, terutama
dengan teknik perekaman (audio maupun audio-visual), pemotretan, pengamatan
secara cermat, pencatatan, dan wawancara mendalam.
a.
Perekaman
Terkait
dengan pengumpulan data sastra lisan, perekaman yang baik memiliki dua sifat,
yaitu rekaman yang baik dan jelas, dan mengandung keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk meletakkan bahan dalam konteks sosio-budayanya
b.
Pengamatan
dan Pencatatan
Dalam
suatu pengamatan peneliti perlu mengamati dan mencatat berbagai peristiwa yang
terkait dengan pergelaran. Suripan Sadi Hutomo (1991:79) menambahi hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pengamatan yaitu pengamatan perlu dilakukan secara
cermat, pengamatan termasuk, dan pengamatan terhadap hubungan antara bahan dan
masyarakat
c.
Wawancara
Mendalam
Teknik
ini digunakan peneliti sastra lisan untuk menggali data dan informasi tentang
pengalaman individu, proses kreatif seniman, pemerolehan cerita yang dituturkam,
tanggapan penonton, konsep kesenimanan, transformasi cerita, dan unsur-unsur
kebudayaan masyarakat setempat.
0 komentar:
Posting Komentar