Senin, 08 Juli 2013

Sejarah dan Perkembangan Psikolinguistik


      A.     Sejarah Lahirnya Psikolinguistik
a.      Tahap Formatif
Menurut Dardjowidjojo (2005:3), tahapan ini adalah tahap awal berkembangnya psikolinguistik. Tahapan Formatif ini berawal dari sebuah seminar yang diadakan di Universitas Comell pada tahun 1951. Seminar tersebut diselenggarakan oleh John B. Carroll. Seminar tersebut berisi tentang gagasan dari penemuan John W. Gardner yang mengemukakan penggabungan dua disiplin ilmu psikologi dan linguistik menjadi satu disiplin ilmu. Hingga muncul penelitian yang menggunakan istilah psikolinguistik  oleh Osgood dan Sebeok pada tahun 1954.

b.      Tahap Linguistik
Pada tahap yang kedua Psikolinguistik yang sebelumnya lebih condong ke arah behaviorisme. Hal ini dibantah oleh chomsky pada tahun 1957 dengan diterbitkannya buku berjudul Syntactic Structures, serta kritik tajamnya kepada teori behaviorisme B.F. Skinner. Hal ini makin berkembang karena pandangan Chomsky tentang universalitas bahasa yang mungkin mengarah pada pemerolehan bahasa. Hal ini lah yang kemudian mendukung adanya sebuah disiplin ilmu Neurolinguistik dan Biolinguistik.
c.       Tahap kognitif 
Dalam buku Dardjowidjojo tuliskan penjelasan mengenai tahapan kognitif yaitu pada tahapan ini peran biologi pada sebuah bahasa sangat penting karena biologi merupakan dasar dimana bahasa itu dapat tumbuh dan berkembang. Chomsky dan Lenneberg menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan bahasa seseorang akan terkait secara genetik dengan perkembangan biologisnya.
d.      Tahap Teori  Psikolinguistik
         Pada tahap terakhir ini psikolinguistik tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia banyak menyangkut cabang ilmu lain (Dardjowidjojo, S, 2005:6). Perkembangan disiplin ilmu psikolinguistik telah merangsang Mehler dan Noizet untuk menulis artikel “Vers une Modelle Psycholinguistique du Locuter (1974) yang dimuat di Textes Pour une Psycholinguistique.  Dalam artikel ini dijelaskan bahwa ada tiga generasi perkembangan psikolinguistik yaitu psikolinguistik Generasi Pertama, psikolinguistik generasi kedua, dan psikolinguistik generasi ketiga.

      B.     Psikologi dan Linguistik
a.      Psikologi dalam Linguistik.
Von Humboldt (1767-1835), pakar linguistik berkebangsaan Jerman, telah mencoba mengkaji hubungan antara bahasa dengan pemikiran manusia. Caranya dengan membandingkan tata bahasa dari bahasa-bahasa yang berlainan dengan tabiat-tabiat bangsa-bangsa penutur bahasa itu.  Ferdinand de Saussure (1858-1913), pakar linguistik berkebangsaan Swiss, Beliau memperkenalkan tiga istilah tentang bahasa yaitu langage (bahasa umumnya bersifat abstrak), Langue (bahasa tertentu yang bersifat abstrak), parole (bahasa sebagai tuturan konkret).
Dari berbagai sumber mengenai keterkaitan Psikologi dalam linguistik dapat di simpulkan bahwa dalam pembelajaran bahasa atau linguistik ini pasti membutuhkan psikologi atau kejiwaan dan bakat yang dimiliki masing-masing Individu yang saling berkaitan. Dalam bahasa manusia memiliki Language Acquisition Device (LAD) untuk melakukan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Linguistik dalam Psikologi
John Dewey (1859-1952), pakar psikologi berkebangsaan Amerika, seorang empirisme murni. Beliau pengkajian kelas kata berdasarkan pemahaman kanak-kanak kita dapat menetukan kecendrungan akal (mental) kanak-kanak yang dihubungkan dengan perbedaan-perbedaan linguistik. Pengkajian seperti ini, menurut Dewey akan memberikan bantuan yang besar kepada psikologi bahasa pada umumnya. Karl Buchler, pakar linguistik berkebanngsaan Jerman, Dalam bukunya Sprach Theorie (1934), beliau menyatakan bahwa bahasa manusia itu mempunyai tiga fungsi yang disebut Kungabe (kemudian disebut Ausdruck) Appell (yang sebelumnya disebut Auslosung), dan Darstellung. Yang dimaksud dengan Kungabe adalh tindakan komunikatif yang diwujudkan dalam bentuk verbal. Appell adalah permintaan yang ditujukan kepada orang lain. Sedangkan darstellung adalah penggambaran pokok masalah yang dikomunikasikan.
Dari berbagai sumber mengenai keterkaitan Psikologi dalam linguistik yang kelompok kami dapat simpulkan bahwa linguistik dalam psikologi bahwa bahasa atau linguistik merupakan cerminan psikologi atau kejiawaan atau kebiasaan atau kepribadiaan seseorang dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari.
     C.     Kerjasama Psikologi dan Linguistik
Chaer (dalam Rose, 2012) mengatakan bahwa kerja sama secara langsung antara disiplin psikologi dan linguistik dimulai sejak 1860. Yaitu oleh Heyman Steinthal, seorang ahli psikologi yang yang beralih menjadi ahli linguistik, dan Moria Lazarus seorang ahli linguistik yang beralih menjadi ahli psikologi dengan menerbitkan sebuah jurnal yang khusus membicarakan masalah psikologi bahasa dari sudut linguistik dan psikologi.
Menurut Steinthal, sebuah ilmu psikologi tidak mungkin dapat hidup tanpa sebuah ilmu bahasa. Juga dikatakannya bahwa satu-satunya jalan untuk masuk ke dalam akal manusia adalah melalui hukum-hukum asal bahasa dan bukan melalui pancaindra manusia. Kerja sama ini lebih erat dilakukan pada tahun 1901 di Jerman oleh Albert Thumb seorang ahli linguistik dengan Karl Marbe seorang ahli psikologi sebagai hasil kerja samanya. Secara khusus Thumb dan Marbe telah melakukan kajian yang mendalam mengenai bahasa dengan cara melakukan kerjasama antara analisis linguistik dari analogi dengan analisis psikologi dari hubungan pertuturan bahasa.
Dasar-dasar psikolinguistik menurut beberapa pakar di dalam buku yang disunting oleh Osgood dan Sebeok di atas adalah sebagai berikut:
1.      Psikolinguistik adalah satu teori linguistik berdasarkan bahasa yang dianggap sebagai sebuah system elemen yang saling berhubungan.
2.      Psikolinguistik adalah satu teori pembelajaran (menurut teori behaviorisme) berdasarkan bahasa yang dianggap sebagai satu system tabiat dan kemampuan kemampuan yang menghubungkan isyarat dengan perilaku.
3.      Psikolinguistik adalah satu teori informasi yang menganggap bahasa sebagai sebuah alat untuk menyampaikan suatu benda.
                                                                                                                       



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Moh. Fajri