Selasa, 02 Juli 2013

Pengalihan dan Penerjemahan Wacana Lisan

1A.     Pengalihan Wacana Lisan
Teknik lisan dalam wujudnya yang masih lisan biasanya berwujud suara jelas dan tidak jelas, mengandung kata-kata bersifat dialek, mengandung kalimat-kalimat yang tidak sempurna atau tidak selesai diucapkan. Seorang peneliti dalam menghadirkan teks lisan sebelum dianalisis harus benar-benar mewujudkan reflection of reality artinya teks harus hadir tanpa cacat dan cela. Maksudnya,
peneliti dalam mentraskripsi hasil rekaman tidak boleh menambah atau mengurangi data yang tersimpan dalam rekaman, sebab setiap unsur data yang ada baik salah atau benar semua berguna untuk bahan analisis
                                                
2B.     Penerjemahan Wacana Lisan
Penerjemahan yaitu penggantian teks dalam suatu bahasa dengan teks yang padan dalam bahasa lain. Tugas penerjemah ialah menyimak makna yang ada dibalik setiap bentuk kata bahasa sumber dengan memperhitungkan konteks (makna kata dalam kalimat) dan konteks (faktor budaya dan tuturan), mencari padanannya dalam bahasa sasaran, dan selanjutnya mengungkapkan rumusan wacana secara utuh.
Terjemahan yang baik itu terjemahan yang memproduksi pesan dan kesan naskah asli. Akan tetapi, terjemahan tidak mungkin dibuat sempurna (persis sama). Terjemahan yang meniru secara ketat struktur dan gaya bahasa naskah asli, mungkin sulit untuk dimengerti oleh pembaca. Tujuan penerjemahan sebagaimana tujuan bahasa pada umumnya ialah untuk menyampaikan informasi atau untuk berkomunikasi (Djajasudarma, 1998:5)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Moh. Fajri