1A. Pengalihan Wacana Lisan
Teknik lisan dalam wujudnya yang masih
lisan biasanya berwujud suara jelas dan tidak jelas, mengandung
kata-kata bersifat dialek, mengandung kalimat-kalimat yang tidak sempurna atau
tidak selesai diucapkan. Seorang peneliti dalam menghadirkan teks
lisan sebelum dianalisis harus benar-benar mewujudkan reflection of reality
artinya teks harus hadir tanpa cacat dan cela. Maksudnya,
peneliti dalam
mentraskripsi hasil rekaman tidak boleh menambah atau mengurangi data yang
tersimpan dalam rekaman, sebab setiap unsur data yang ada baik salah atau
benar semua berguna untuk bahan analisis
2B. Penerjemahan Wacana Lisan
Penerjemahan yaitu penggantian teks
dalam suatu bahasa dengan teks yang padan dalam bahasa lain. Tugas penerjemah
ialah menyimak makna yang ada dibalik setiap bentuk kata bahasa sumber dengan
memperhitungkan konteks (makna kata dalam kalimat) dan konteks (faktor budaya
dan tuturan), mencari padanannya dalam bahasa sasaran, dan selanjutnya
mengungkapkan rumusan wacana secara utuh.
Terjemahan yang
baik itu terjemahan yang memproduksi pesan dan kesan naskah asli. Akan tetapi,
terjemahan tidak mungkin dibuat sempurna (persis sama). Terjemahan yang meniru
secara ketat struktur dan gaya bahasa naskah asli, mungkin sulit untuk
dimengerti oleh pembaca. Tujuan penerjemahan sebagaimana tujuan
bahasa pada umumnya ialah untuk menyampaikan informasi atau untuk berkomunikasi
(Djajasudarma, 1998:5)
0 komentar:
Posting Komentar